Oleh: Swary Utami Dewi
Kawal Borneo Community Foundation
Tulisan ini dimuat di Koran Radar Banjarmasin, Kamis, 6 Agustus 2009, halaman 3.
Saat Isra Mi’raj, Nabi Muhammad melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa. Kemudian beranjak naik ke langit, lapis demi lapis. Dalam kediamanku, tiba-tiba aku terfikir tentang Isra Mi’raj. Bagi sang Nabi Besar, ia bermakna luar biasa dan membuatnya memiliki keajaiban yang tidak dimiliki para Nabi lain. Muhammad bahkan sanggup berada di langit dan menemui para Nabi yang telah lebih dahulu berpulang.
Menelan Matahari Senja di Losari (Foto: Swary Utami Dewi, Agustus 2008)