Banjarbaru, 26 November 2010
Saat bangun tidur, tiba-tiba aku merasa kehilangan sesuatu, gak tahu apa itu. Serasa ada yang nelangsa di hati. Bangun tidur, serasa ada yang tercerabut. Jika sesuatu yang selama ini kita anggap ada dan tiba-tiba kita merasa kehilangan sesuatu “itu”, apa yang menyebabkan? Jangankan tahu penyebab. “Sesuatu” itu saja tidak kuketahui.
Untuk menghilangkan rasa kehilangan itu, aku mencoba ke kebun kecil di depan dan samping rumah. Memotret anggrek yang sedang bermekaran November ini. Nelangsa itu perlahan menguap saat matahari pagi menemaniku mengambil gambar anggrek bulan, macan sulawesi dan dendrum. Terkadang aku harus menahan nafas saat jariku menekan tombol kamera, dengan maksud agar gambar yang dihasilkan bisa terang dan tidak “blur”. Konsentrasi memotret anggrek membuat berkeringat. Juga melatih pengaturan ambil-hembus nafas dan kesabaran.
Saat aku memilah gambar anggrek tersebut di laptopku, aku merasa mendapatkan rasa bahagia itu lagi. Mulai bisa menata hati lebih baik. Nelangsa itu telah berubah menjadi rasa bahagia yang selama ini kurasa.Ternyata melakukan sesuatu yang berbeda di pagi hari, bisa memecah rasa kehilangan dan menarik kembali rasa bahagia di hati.
Namun kadang begitu sulit menciptakan suasana pagi berbeda. Pagi ini dimulai dengan kesibukan, sama seperti kemarin, dan barangali besok. Begitulah.
Comment by Farid Ma'ruf — December 6, 2010 @ 5:53 am