14 Maret 2009. Saat melakukan perjalanan ke Muna dari Kendari, di atas kapal cepat Sagori, seorang perempuan berusia sekitar 30-an asyik berbincang dengan beberapa orang. Entah teman atau kerabatnya, yang jelas ia berbicara begitu keras sehingga satu ruangan bisa mendengar. Aku yang setengah mengantuk tiba-tiba merasa terganggu. Kutoleh teman perjalananku, seorang pejabat tinggi di salah satu departemen. Ia nampak tidak terganggu.